Jumat, 08 Desember 2017

Cara Berkendara yang Baik


Sebelum kita mengendarai kendaraan sebaiknya kita harus berdoa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan kita masing masing,lalu setelah itu kita periksa kelengkapan kendaraan seperti:

1. SIM, STNK, kotak P3K, segitiga pengaman, racun api, dongkrak, kunci roda, dan ban serap.
2. Kita periksa kelistrikan, seperti: lampu besar, lampu sein, lampu kota, lampu hazar, dan lampu rem.
3. Periksa oli, air radiator, minyak rem, air aki, dan kondisi ban.

Setelah kita periksa semua dalam keadaan ok lalu kita naik kendaraan, sampai di dalam kendaraan kita harus setel terlebih dulu posisi tempat duduk. Lalu, pertama kita tekan kopling terlebih dulu. Kopling harus bisa sampai batas mentok, jika kita tidak bisa menekan kopling sampai mentok maka kursi harus kita majukan, dengan cara tarik, tahan handle di bawah kursi, lalu majukan sampai terasa nyaman tempat duduknya, lepaskan handlenya. Setelah nyaman lalu kita pasang sabuk pengaman.

Posisi tangan ketika memegang stir.

Ada 2 posisi tangan ketika memegang stir, yaitu :

1. Posisi jam 9 dan jam 3 


Maksud posisi jam 9 dan 3 itu adalah tangan kita di posisi di tengah setir di antara kanan dan kiri stir 

2. Posisi jam 10 dan jam 2


Sedangkan posisi tangan jam 10 dan 2 itu adalah posisi tangan letaknya agak lebih ke atas sedikit daripada posisi 9 dan 3 tadi

Rem Tangan/handbrake


Kita ingatkan lagi untuk para pengemudi terutama yang pemula atau yang baru pandai bawa mobil, sebelum kita menjalankan kendaraan kita kita harus ingat untuk melepas rem tangan/handbrake, ada tanda seru di dashbor, warna merah, itu pertanda bahwa rem tangannya masih terpasang. Tanda itu harus hilang sebelum kita menjalankan mobil.

Handbrake atau rem tangan ini sangat berguna pada saat kita mengemudi. Apabila handbrake tidak berfungsi maka kita akan kesusahan pada saat menanjak tanjakakan terjal. Jadi handbrake harus dijaga jangan sampai tidak berfungsi.

Hal yang terakhir yang perlu dipahami adalah kita harus tahu bagaimana tata cara berlalu lintas dengan cara:

1. Mematuhi rambu rambu lalu lintas
2. Berprilaku tertib dan saling menghargai sesama pengguna jalan
3. Memahami marka jalan
4. Mematuhi alat pemberi isyarat lalu lintas
5. Mematuhi kecepatan maksimal atau minimal

Faktor faktor terjadinya kecelakaan adalah :

1.  Driver/pengemudi
Misalnya: pengemudi mabuk, kurang terampil, menelepon, capek/letih, pikiran kalut, dan lain-lain.

2. Kendaraan 
Misalnya: tidak layak jalan, ban gundul, kelistikan mati, dan lain-lain.

3. Jalan 
Misalnya: jalan berlubang, tikungan tajam, jalan licin, dan lain-lain.

4. Cuaca 
Misalnya: hujan, kabut, asap, dan lain-lain.

Itulah 4 faktor terjadinya kecelakaan. Faktor kecelakaan bisa kita hindari apa bila kita mau menaati peraturan peraturan yang ada. Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan.

Sabtu, 27 Mei 2017

Tips Belajar Mengemudi Mobil Manual

Kebanyakan dari para pengemudi pemula merasa sudah bisa mengusai kemudi mobil dan menganggap enteng. Mereka terburu-buru turun ke jalan raya sehingga menimbulkan bahaya bagi mereka sendiri maupun bagi para pengguna jalan lainnya. Sebenarnya memang banyak hal yang harus diperhatikan saat Anda masih berstatus sebagai pengendara atau pengemudi mobil pemula. Namun dengan latihan rutin dan ditambah dengan jam terbang Anda, tentu semua itu tidak akan terasa sulit. Ditambah pula dengan ulasan tips belajar mengemudi mobil berikut ini, latihan Anda tentu akan menjadi lebih terarah sehingga akhirnya Anda menjadi cepat mahir dan lihai dalam mengemudi dan mengendari mobil.

Biasakan berdoa sebelum menjalankan kendaraan.

Berlatihlah dulu ditanah lapang. Cari tempat lapang di daerah Anda, bisa lapangan, lahan kosong, dll. Pelajari teknik dasar seperti menyalakan dan mematikan mesin. Menjalankan mobil maju dan mundur, belok kanan, belok kiri. Buatlah juga variasi latihan dasar yang kompleks agar Anda cepat mahir menyetir mobil. Jangan hanya berputar-putar saja dilapangan. Misalnya berlatih perpindahan gigi antara gigi 1, gigi 2, dan gigi 3 hingga lancar. Buatlah garis untuk berlatih berjalan lurus. Buat juga pathok penanda untuk belajar mengepaskan badan/bodu mobil saat berbelok maupun parkir.

Lancarkan memindahkan gigi pada mobil manual. Para pengendara pemula umumnya belum lancar dalam memindahkan perseneleng gigi. Ada yang masih berfikir sebelum memindahakan gigi. Ada yang masih melihat ke arah perseneleng. Tentu hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi saat mengemudi. Kasus lain, ada yang lupa menginjak kopling. Semua itu tentu dapat membayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jika sudah terbiasa, memindahkan gigi tentu akan menjadi reflek tanpa perlu berpikir terlebih dahulu.

Latihan memarkirkan mobil sendiri. Carilah tempat-tempat yang menurut Anda cocok untuk latihan parkir mobil. Ada beberapa jenis parkir mobil yang sebaiknya Anda kuasai. Anda dapat berlatih memarkir mobil misalnya dengan posisi maju, posisi mundur, parkir serong, ataupun parkir horizontal yang biasa dilakukan ditepi jalan. Jika Anda sudah bisa, tambahkan sedikit tantangan dengan memarkir di medan yang menanjak. Dengan berlatih memarkir Anda, feeling dan kira-kira Anda dalam menempatkan mobil melalui kaca spion akan terlatih.

Ada baiknya mengenal lebih dalam lagi tentang cara kerja kopling dan gas mobil Anda. Carilah medan yang sedikit menanjak, dan latihlah feeling Anda agar mobil tidak mundur ke belakang, tanpa Anda menekan pedal rem maupun menarik tuas rem tangan. Berusahalah mobil stabil tetap diam, hanya dengan bermodal pedal kopling dan pedal gas. Teknik ini akan sangat berguna nantinya. Yang perlu diingat lagi, jangan pernah melepas kopling disaat anda sudah berhenti sampai anda benar-benar sudah menetralkan gigi atau memposisikan gigi di nol karena mobil pasti akan melonjak.

Berilah tubuh dan pikiran Anda istirahat dengan tidur yang cukup sebelum Anda menyetir kendaraan. Selalu ingat pula untuk menghindari konsumsi obatan-obatan dan minuman beralkohol saat hendak pergi mengemudi.

Bagi para pemula sangat penting untuk memilih mobil yang tepat. Maksudnya begini, boleh saja Anda memilih mobil pick up untuk belajar menyetir mobil. Mobil pick up memiliki bodi yang kecil, Anda tentu akan lebih mudah mengemudikannya. Selain itu untuk belajar parkir mundur mobil pick up memberi Anda keleluasaan untuk melihat ke belakang. Namun ketika Anda berganti mobil yang berukuran lebih besar dan tidak memberi keleluasaan untuk melihat kebelakang, tentu Anda akan mengalami kesulitan. Berbeda jika Anda dari awal belajar mobil dengan bodi besar seperti Kijang Panther atau Toyota Innova. Ketika Anda sudah terampil, berganti ukuran mobil yang lebih kecil tentu akan sangat mudah bagi Anda. Itu hanya sekedar gambaran sebagai bahan pertimbangan, keputusan tentu terserah Anda.
 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Diolah Kembali Oleh AHSACOM DESIGN AND PRINTING - Kec. Way Jepara, Kab. Lampung Timur - Lampung
0813-7765-3279